Federasi Bola Voli Korea Selatan (KOVO) secara resmi mengumumkan pembatalan turnamen V-League All Star 2024/2025. Keputusan ini diambil sebagai bentuk penghormatan terhadap para korban kecelakaan pesawat Jeju Air di Bandara Internasional Muan pada Minggu (29/12/2024).
Semula, turnamen bergengsi ini dijadwalkan berlangsung pada 4 Januari 2025 di Chuncheon. Namun, kecelakaan tragis yang menewaskan 179 orang tersebut mengguncang seluruh negeri dan menciptakan suasana berkabung nasional.
Pertemuan Darurat KOVO
KOVO mengadakan pertemuan darurat pada Senin (30/12/2024) untuk membahas kelangsungan turnamen V-League All Star 2024/2025. Dalam pertemuan tersebut, berbagai opsi dipertimbangkan, termasuk kemungkinan menunda acara selama beberapa minggu.
Namun, padatnya jadwal pertandingan musim 2024/2025 dan keterbatasan fasilitas membuat penundaan sulit dilakukan.
Baca juga: Gresik Petrokimia Umumkan Skuad dan Pelatih Untuk Proliga 2025
“Kami telah mempertimbangkan untuk menunda pertandingan selama 2-3 minggu. Namun, kompleksitas penyesuaian jadwal klub dan masalah penyewaan stadion membuat opsi tersebut tidak memungkinkan,” ungkap KOVO dalam pernyataan resminya.
Keputusan untuk sepenuhnya membatalkan turnamen akhirnya diambil demi menghormati para korban dan keluarganya.
“Federasi merasa tidak pantas menyelenggarakan acara yang harus berlangsung meriah di tengah masa berkabung nasional,” lanjut pernyataan tersebut.
Tragedi Jeju Air yang Mengguncang Korea Selatan
Pesawat Jeju Air dengan nomor penerbangan 2216, yang berangkat dari Bandara Suvarnabhumi di Bangkok menuju Bandara Internasional Muan, mengalami kecelakaan fatal. Pesawat dengan nomor registrasi HL8088 itu membawa 181 orang, termasuk kru kabin.
Dari total penumpang, 179 orang dinyatakan meninggal dunia, sementara dua kru kabin berhasil selamat. Tragedi ini menjadi salah satu kecelakaan udara paling mematikan di Korea Selatan dalam beberapa dekade terakhir.
Baca juga: Kartu Hijau Dalam Laga Voli: Simbol Kejujuran Dan Fair Play di Lapangan
Liga Voli Korea Selatan Kembali 7 Januari 2025
Dengan pembatalan V-League All Star 2024/2025, Liga Voli Korea Selatan akan memasuki masa jeda selama enam hari untuk menghormati para korban. Kompetisi dijadwalkan kembali berlangsung pada 7 Januari 2025 dengan pertandingan antara GS Caltex dan Pink Spiders.
Keputusan KOVO ini mendapatkan dukungan luas dari masyarakat dan komunitas olahraga, yang memuji federasi atas kepekaannya terhadap suasana duka nasional.
“Ini adalah keputusan yang sulit tetapi tepat. Di saat bangsa sedang berduka, langkah ini menunjukkan solidaritas dan rasa hormat terhadap para korban tragedi,” ujar salah satu pengamat olahraga di Korea Selatan.
Laga Red Sparks vs IBK Altos Tanpa Pemandu Sorak
Pertandingan Red Sparks melawan IBK Altos pada putaran ketiga yang berlangsung, Selasa (31/12/2024) di Chungmu Gymnasium diadakan tanpa Pemandu Sorak.
Sikap ini adalah bentuk menghargai keluarga korban dan keluarga yang masih berduka karena adanya kecelakaan pesawat Jeju Air di Korea Selatan.
Baca juga: Inilah Daftar Best 7 V-League Paruh Musim 2024/2025
“Turut berduka cita dan turut berduka cita kepada para korban dan keluarganya akbiat kecelakaan pesawat penumpang yang terjadi tanggal, (29/12/2024). Kami, Red Sparks telah memutuskan untuk membatalkan semua acara/acara pendukung di laga kadang, (31/12/2024),” tulis Red Sparks di akun Instagramnya.
Jadi laga Megawati Hangestri cs di laga terakhir pada putaran ketiga ini, tak diramaikan tim pemadu sorak.
Pertandingan Red Sparks vs IBK Altos diperkirakan akan berjalan dengan sengit. Pasalnya, Red Sparks dan IBK Altos sama-sama memiliki 31 poin dari 17 pertandingan.
Namun Red Sparks berada di posisi ketiga dan IBK Altos di posisi keempat. Timnya Megawati Hangestri ini menempati peringkat lebih baik karena mereka unggul dalam rasio kemenangan.
Jika Red Sparks meraih kemenangan tentu nilai mereka akan menjauh dari kejaran IBK Altos. Dipapan klasemen Pinks Spiders masih memimpin klasemen Liga Voli Korea saat ini.