Komentar Rasisme Netizen, Usai Ana Cristina Desouza Kalah Dramatis di Liga CEV Champions

Berita kurang menyenangkan datang dari Turki setelah munculnya komentar rasis yang ditujukan kepada atlet voli putri Fenerbahce, Ana Cristina Desouza.

Dikutip dari Sportcorne.id pada Senin (17/3/2025), pebola voli asal Brasil tersebut menjadi sasaran komentar rasis menyusul kekalahan Fenerbahce di CEV Champions League 2024/2025.

Baca Juga: Megawati Tak Ikut Try Out KOVO, Fokus ke Playoff V-League

Fenerbahce mengalami kekalahan dramatis melalui pertandingan golden set pada babak perempat final yang berlangsung pada Kamis, 13 Maret 2025 lalu.

Kekalahan tersebut memicu reaksi negatif dari netizen, yang menyalahkan Ana Cristina karena dianggap tidak menampilkan performa terbaiknya. Beberapa netizen bahkan melontarkan komentar rasis dengan menggunakan ikon gorila di media sosial.

Selain itu, ada pula yang menyebut-nyebut Proliga (Liga Voli Indonesia) dalam komentar yang menyudutkan pemain berusia muda tersebut. Salah satu netizen bernama Yasin menulis, “Tempat terbaik untuk Ana adalah Liga Indonesia (Proliga).”

Profil Ana Cristina

Ia memulai kariernya di Turki pada musim 2021/2022 dengan bergabung ke Fenerbahce. Sebelumnya, ia membela klub bola voli Brasil, Sesc-RJ/Flamengo, sejak tahun 2020. Pemain yang lahir pada 7 April 2004 ini juga pernah bermain untuk EC Pinheiros, klub bola voli Brasil lainnya, pada periode 2019-2020.

Baca Juga: Menjadi MVP dan Bawa Red Sparks Taklukkan AI Peppers, Megawati Raih Rekor Baru

Selama kariernya di Fenerbahce, Ana Cristina telah menorehkan prestasi gemilang. Pada musim lalu, ia meraih gelar Best Outside Hitter di Sultanlar Ligi, liga voli putri Turki. Selain itu, ia turut membantu Fenerbahce menjuarai Sultanlar Ligi dua musim berturut-turut, yaitu pada 2022/2023 dan 2023/2024. Prestasinya ini menunjukkan bahwa Ana Cristina adalah pemain berbakat yang telah memberikan kontribusi besar bagi timnya.

Meskipun demikian, insiden komentar rasis ini menjadi pengingat bahwa dunia olahraga masih harus berjuang melawan isu rasisme dan diskriminasi. Dukungan terhadap atlet seperti Ana Cristina sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan menghargai prestasi tanpa memandang latar belakang.