Perjuangan Red Sparks Menembus Tembok Tinggi Heungkuk Pink Spiders

Perjuangan Red Sparks Menembus Tembok Tinggi Heungkuk Pink Spiders
Dokumentasi I: Red Sparks

Perjuangan Red Sparks sejak putaran enam hingga laga pertama partai final V-League 2024-2025 begitu berat. Dua pemain penting yang sebelumnya mengalami cedera akhirnya kembali, tetapi setter tim nasional masih mengalami masalah pada lututnya.

Tim ini bertarung dengan penuh semangat hingga gim ketiga playoff menghadapi Hyundai Hillstate dan berhasil mencapai final untuk pertama kalinya dalam 13 tahun. Namun, seperti yang sudah diperkirakan, mengalahkan tim unggulan seperti, Heungkuk Pink Spiders, bukanlah tugas yang mudah.

Baca Juga: Pink Spiders Menggila! Hancurkan Red Sparks 3-0 di Final V-League Leg 1

Koh Hee-jin Tak Bisa Berkata Banyak

Daejeon Red Sparks, yang dipimpin oleh pelatih Koh Hee-jin (45), harus menerima kekalahan telak dalam pertandingan pertama babak final V-League 2024-2025. Dalam pertandingan yang berlangsung di Incheon Samsan Gymnasium, Senin (31/3/2025), mereka kalah dengan skor 21-25, 22-25, dan 19-25 dalam sistem best of five.

Dalam sejarah 18 seri final sebelumnya, tim yang memenangkan gim pertama memiliki peluang 55,5% (10 dari 18) untuk meraih gelar juara. Meskipun angka ini tidak terlalu tinggi, situasi yang dihadapi tim asuhan pelatih Koh membuat peluang tersebut tampak semakin sulit.

Vanja Bukulic tampil impresif dengan mencetak 17 poin, terbanyak di antara semua pemain, tetapi itu tidak cukup untuk membawa timnya meraih kemenangan. Kondisi tim semakin sulit karena libero utama, Noh Ran, mengalami cedera pada gim ketiga babak playoff.

Sebelum pertandingan, pelatih Koh Hee-jin menjelaskan bahwa Noh Ran tidak bisa dimainkan karena cedera yang cukup serius. Sebagai gantinya, tim mengandalkan kombinasi Choi Hyo-seo, yang mulai pulih, dan Park Hye-min sebagai libero ganda.

Baca Juga: Tinggal Satu Kemenangan Lagi, Hitachi Astemo Rivale Tembus Babak Championship

Tanpa Noh Ran, Red Sparks Sering Kebobolan

Absennya Noh Ran menjadi pukulan besar bagi tim. Mereka kebobolan delapan poin akibat servis kuat dari Heungkuk Pink Spiders. Servis tersebut mampu menggoyahkan sistem penerimaan Red Sparks dan memberikan lawan kesempatan lebih banyak untuk menyerang dengan efektif. Hal ini berkontribusi pada penurunan tingkat keberhasilan serangan tim dari 45,36% menjadi 36,84%.

Sebelum pertandingan, tim dengan percaya diri menyatakan tekad mereka untuk “menjadi Jenderal MacArthur dalam Operasi Pendaratan Incheon,” tetapi kenyataannya, kondisi fisik para pemain tidak prima. Setelah bertanding dalam gim ketiga playoff dan hanya memiliki satu hari istirahat sebelum bertolak ke Incheon, mereka tidak dalam kondisi terbaik untuk menghadapi pertandingan ini.

Usai pertandingan, pelatih Koh tampak kesulitan menyampaikan kata-katanya. Ia mengakui bahwa dari ekspresi dan pergerakan para pemain, mereka terlihat kelelahan secara fisik. Ia juga menyebutkan bahwa pertandingan sebelumnya di babak playoff mungkin masih berdampak pada kebugaran mereka.

Pergerakan Yeom Hye-seon, yang mengalami cedera lutut dalam gim pertama playoff, terlihat lebih lambat dari biasanya. Selain itu, Bukilic dan Park Eun-jin, yang baru kembali dari cedera, juga belum sepenuhnya kembali ke performa terbaik mereka.

Baca Juga: Victorina Himeji Lolos ke Playoff, Astemo Berpeluang Besar Menyusul

Akibatnya, tim masih sangat bergantung pada Megawati Hangestri, tetapi dalam pertandingan ini, performanya tidak maksimal. Ia mencatat tingkat keberhasilan serangan sebesar 32,26%, efisiensi serangan 19,35%, dan total 13 poin.

Perjuangan Red Sparks pada laga pertama putaran final ini begitu berat. Para pemain tampaknya benar-benar terkuras habis. Pelatih Koh mengatakan bahwa para pemain yang turun ke lapangan saat ini bertanding dengan semangat juang tinggi, meskipun mengalami cedera. Sehingga pelatih Koh baru bisa mengambil keputusan untuk menurunkan mereka pada hari pertandingan.

Namun, ia tidak ingin menjadikan kondisi ini sebagai alasan. Ia menegaskan bahwa timnya mengalami kesulitan, tetapi mereka tetap akan memberikan yang terbaik di final agar tidak mengulangi pengalaman sulit seperti ini di masa mendatang.