Kasus penganiayaan pelatih Hi-Pass Expressway yang menyeret nama Direktur Kim Jong-min kini menjadi sorotan publik. Dalam perkembangan terbaru, Kim akhirnya membantah keras tuduhan tersebut dan menyebut laporan itu telah dipelintir dari fakta yang sebenarnya.
Tuduhan penganiayaan ini pertama kali muncul ketika pelatih kepala Hi-Pass Expressway, Park Jong-ik, melaporkan Kim Jong-min atas dugaan pemukulan dan pencemaran nama baik. Park mengklaim bahwa insiden itu terjadi di kantor direktur di Gimcheon, Gyeongbuk, pada November 2024 lalu, di mana ia diduga ditarik kerah dan dipukul oleh Kim.
Namun, dalam konferensi pers setelah ajang KOVO Men’s and Women’s Asian Quota Draft 2025 yang berlangsung di Hotel Mayfield, Seoul, Jumat (11/4/2025), Kim membantah tuduhan tersebut dan menjelaskan bahwa banyak informasi yang tidak sesuai fakta.
“Memang benar terjadi perdebatan, dan saya melempar remote control karena emosi. Namun tuduhan bahwa saya melemparkannya ke arah Park atau menarik kerah bajunya itu tidak benar,” tegas Kim.
Latar Belakang Ketegangan
Kasus penganiayaan pelatih Hi-Pass Expressway ini tidak berdiri sendiri. Menurut Kim, konflik dengan Park sudah berlangsung sejak lama. Ia menyebut ada beberapa ketidakcocokan, termasuk masalah kedisiplinan dan pelaksanaan latihan.
“Saya pernah menegur Park soal jam kerjanya dan cara dia menangani latihan. Bahkan, ia sering berbuat sebaliknya dari instruksi saya,” ujar Kim.
Baca Juga: Megawati Hangestri Hengkang dari Red Sparks, Pilih Pulang Demi Sang Ibu
Kim juga menyoroti konflik yang dipicu oleh performa pemain asing, Nikolova, yang disebut Park sebagai tanggung jawab Kim. Hal ini memperburuk hubungan kerja mereka dan berujung pada pertengkaran.
Saksi Perkuat Pernyataan Kim
Pelatih Bae Ki-hoon, yang juga berada di lokasi saat kejadian, membenarkan bahwa Park bersikap agresif dalam argumen tersebut.
“Park mulai berteriak dan bahkan mendekati Kim dengan sikap mengancam,” kata Bae.
Evaluasi Tim dan Keputusan Manajerial
Terkait keputusan mengecualikan Park dari aktivitas tim, Kim mengatakan bahwa itu bukan keputusan sepihak, melainkan hasil evaluasi jangka panjang berdasarkan dinamika internal tim.
Baca Juga: Vanja Bukilic Ikuti Langkah Megawati, Red Sparks Ditinggal Dua Bintang Asing Sekaligus!
“Setelah kejadian itu, saya tetap mengajak Park menyelesaikannya secara baik-baik, tapi tidak ada perubahan sikap. Akhirnya, saya minta klub membayar gajinya hingga akhir masa kontrak,” jelas Kim.
Langkah Hukum dan Penyesalan
Menanggapi situasi hukum, Kim mengaku telah menyewa pengacara namun belum menerima saran resmi. Ia juga mengungkapkan penyesalannya atas insiden ini yang turut mempengaruhi nama baik klub dan suasana tim.
“Saya menyesal masalah ini berkembang sejauh ini. Ini terjadi karena lemahnya pengawasan dari pimpinan. Saya mohon maaf kepada fans dan seluruh tim Hi-Pass Expressway.”