Alida Bennour, Kapten Muda yang Siap Taklukkan Dunia Voli dari Aljazair ke Prancis

Alida Bennour, Kapten Muda yang Siap Taklukkan Dunia Voli dari Aljazair ke Prancis
Alida Bennour, Kapten tim voli putri Aljazair U-21 di Kejuaraan Voli Dunia 2025 - Dokumentasi laman: Volleyballworld

Usianya baru menginjak 18 tahun, namun keberanian dan kepemimpinan Alida Bennour sudah menjadi sorotan di Kejuaraan Voli Dunia U-21.

Menjadi kapten timnas putri Aljazair untuk pertama kalinya di ajang dunia, Bennour bukan hanya mengemban tanggung jawab besar, tetapi juga tengah bersiap mengawali musim profesional perdananya di Prancis.

Posisinya sebagai opposite hitter menjadikannya mesin poin utama Aljazair sepanjang turnamen.

Meski baru pertama kali bermain di luar Afrika, Bennour tampil tanpa gentar menghadapi kekuatan besar seperti Kanada, Italia, Polandia, dan Turki.

“Pengalaman ini sangat berharga bagi saya dan tim, karena biasanya kami hanya bermain di Afrika. Bertemu tim-tim top dunia benar-benar membuka wawasan kami,” ujar Bennour usai laga.

BACA JUGA: Shan Linqian Dari Pemain Cadangan Jadi Pilar Utama China di Kejuaraan Voli Dunia U-21

Mencicipi Persaingan Level Dunia

Keikutsertaan di Kejuaraan Dunia U-21 2025 bukan sekadar ajang pembuktian, tapi juga batu loncatan menuju petualangan barunya bersama klub Nancy di Ligue A Feminine Prancis.

Di sana, ia akan bermain bersama sederet bintang internasional, termasuk opposite asal Thailand, Pimpichaya Kokram.

Musim baru akan dimulai Agustus, namun Bennour menunda keberangkatan ke Prancis demi membela negaranya.

“Turnamen ini jadi ajang pemanasan sempurna sebelum bergabung dengan Nancy.

Kami punya pemain dari Meksiko, Finlandia, Prancis, dan negara lainnya. Saya senang bisa menjadi bagian dari tim ini,” kata Bennour

Langkah Besar Tinggalkan Tanah Air

Pindah ke luar negeri di usia muda bukanlah keputusan ringan. Namun, Bennour meyakini tantangan ini akan mematangkan kariernya.

“Di Afrika, gaya bermainnya berbeda. Bermain di Prancis memberi saya kesempatan merasakan level yang lebih tinggi. Ini positif untuk perkembangan saya,” ujarnya.

Semangat kompetitif Bennour lahir dari keluarga pecinta olahraga. Ayah dan ibunya adalah atlet bola basket dan bola tangan.

Sang ayah bahkan menjadi manajer pribadinya, memberikan arahan sebelum dan sesudah pertandingan.

“Bahkan di turnamen ini, ayah menelepon dan bilang, ‘Jangan lakukan itu, lakukan ini.’ Saya jawab, ‘Baik, Anda bosnya’,” ujarnya sambil tertawa.

BACA JUGA: Jadwal Timnas Voli Putri Indonesia U-21 vs Thailand di Kejuaraan Voli Dunia 2025, Hari ini 15 Agustus: Duel Penentuan Peringkat

Mimpi Besar di Italia dan Turki

Meski memulai karier Eropa di Prancis, Bennour menatap masa depan di liga top seperti Italia dan Turki, dua negara yang sudah ia hadapi di Surabaya.

“Mereka punya pengalaman besar dan gaya bermain berbeda. Itu sebabnya saya ingin terus berkembang agar siap bermain di sana,” ucapnya.

Untuk saat ini, ia membagi fokus antara karier profesional dan pendidikan.

“Saya masih kuliah, jadi ingin menyelesaikan studi sebelum 100% fokus ke voli. Tapi saya akan terus melanjutkan karier di olahraga ini,” tambahnya.

Kapten Muda, Mental Baja

Menjadi kapten di turnamen dunia pertamanya sekaligus bersiap merantau untuk pertama kali, Bennour membuktikan dirinya sebagai pemimpin yang matang di usia muda.

Dari memimpin rekan setim di lapangan hingga menyiapkan diri menghadapi persaingan di Eropa, ia menjalani setiap tantangan dengan keberanian seorang kapten sejati.

BACA JUGA: Sakai Blazers Tantang Timnas Voli Putra Slovenia dalam Laga Uji Coba Jelang Kejuaraan Dunia

Dengan mental baja, ambisi besar, dan dukungan keluarga, perjalanan Alida Bennour baru saja dimulai.

Dari Aljazair ke panggung voli Eropa, ia membawa semangat untuk menginspirasi generasi muda atlet di negaranya, bahwa mimpi besar selalu layak diperjuangkan.