Di usia 17 tahun, Gabrielle Rodriguez sudah menempati posisi istimewa di panggung voli dunia.
Libero muda Amerika Serikat ini tampil di FIVB Women’s U21 World Championship dengan bimbingan langsung dua sosok legendaris posisi libero di Negeri Paman Sam.
Kedua sosok libero tersebut adalah Tamara Miyashiro dan Stacy Sykora, yang sama-sama pernah mengharumkan nama AS di Olimpiade.
“Saya datang dengan niat menyerap semua ilmu yang mereka miliki. Mereka legenda voli Amerika, dan saya ingin mengikuti jejak mereka. Kesempatan ini sangat berharga”, ujar Rodriguez.
Peran libero menuntut ketelitian, konsistensi, serta pemahaman tajam soal pertahanan.
Rodriguez mengaku beruntung mendapat kombinasi pembelajaran unik dari dua pelatih dengan karakter berbeda.
Miyashiro dikenal tenang dan terukur, sementara Sykora penuh energi dan ekspresif.
“Mereka saling melengkapi setiap hari. Saya belajar banyak hal dari keduanya dan mencoba menyimpannya. Mereka sahabat dekat, dan saya sayang sekali sama mereka, di dalam maupun luar lapangan,” kata Rodriguez.
Fokus pada Perkembangan Tim
Miyashiro menekankan bahwa tim AS kali ini adalah salah satu yang termuda di turnamen.
Ia ingin anak asuhnya terus berkembang di setiap pertandingan, bukan sekadar mengejar hasil instan.
“Target kami adalah terus meningkat. Memang usianya sedikit di bawah rata-rata turnamen, tapi itu bukan alasan. Kami fokus membangun sistem permainan sambil berjalan,” jelasnya.
Menurut Miyashiro, pemahaman akan tuntutan permainan, terutama di fase pertahanan, menjadi kunci perkembangan pemain muda.
Ia juga menyoroti keuntungan AS yang memiliki talenta tinggi dengan postur ideal di usia muda.
Misi Besar di Kejuaraan Dunia
Meski masih belia, Rodriguez tak ragu menyebut targetnya.
“Kami ingin juara dunia. Memang kami lebih muda, tapi kami akan melangkah satu pertandingan demi satu, selalu mengincar kemenangan,” ujarnya penuh keyakinan,” sebut Rodriguez lagi.
Sementara itu Miyashiro menambahkan, menjadi libero kelas dunia berarti menguasai hal-hal kecil yang sering terabaikan.
“Banyak pemain muda yang sangat bagus di kelompok umurnya, tapi ketika bermain di level lebih tinggi, kekurangan teknis akan terlihat.
Tugas kami adalah membimbingnya memahami detail itu dan terus mendorongnya untuk berkembang,” jelas Miyashiro.
BACA JUGA: Hasil SEA V.League 2025 Putri Leg Kedua: Indonesia Juru Kunci, Vietnam Hentikan Rekor Thailand
Penilaian dari Sykora
Bagi Sykora, karakter adalah fondasi utama seorang libero.
“Saya suka sifatnya. Seorang libero harus mendahulukan tim, selalu siap mendukung rekan, dan Rodriguez punya itu,” katanya.
Dari segi teknis, Sykora memuji kemampuan passing dan bertahannya, tapi tetap mengingatkan agar Rodriguez tak cepat puas.
“Dia pemain hebat, tapi bisa lebih baik lagi. Kami selalu punya hal baru untuk dilatih setiap hari,” ujarnya.
Menjadi “Elder” yang Menginspirasi
Kini berperan sebagai pelatih penuh waktu, Sykora merasa nyaman disebut “pemain senior” yang membimbing generasi muda.
“Saya suka jadi yang senior di sini. Dengan jarak usia yang cukup, mereka lebih mudah percaya dan mau belajar dari saya.
Anak-anak ini seperti spons, mereka haus ilmu,” ujarnya sambil tersenyum.
Bagi Sykora, keindahan voli terletak pada sifatnya yang sangat mengandalkan kerja tim.
“Bahkan pemain bintang pun tak bisa bermain sendiri. Harus ada yang membantu menerima servis, mengumpan, dan menyerang.
Itulah yang membuat saya jatuh cinta pada olahraga ini,” pungkas Sykora.
BACA JUGA: AS & China Masih Perkasa, Hari Ketiga Kejuaraan Dunia Voli U21 Panas oleh 4 Laga 5 Set
Pelajaran Hidup dari Dua Legenda
Rodriguez pun merangkum pelajaran terpenting yang ia dapat.
“Dari Coach Tama, saya belajar untuk selalu jadi diri sendiri dalam setiap situasi.
Dari Coach Stacy juga sama, voli adalah cara kita mengekspresikan diri.
Mereka selalu mengingatkan saya untuk mewakili posisi ini dengan sepenuh hati”, simpul Rodriguez.
Dengan semangat itu, Gabrielle Rodriguez bukan hanya menjaga tradisi libero Amerika Serikat, tapi juga mempersiapkan diri untuk menjadi salah satu yang terbaik di dunia.
Dan jika dilihat dari cara dia bekerja keras dan belajar, masa depan cerah sudah menantinya.