KOVO Klarifikasi Kontroversi di Laga Kedua Final V-League 2024
Direktur Operasional KOVO, Kim Se-jin - Dokumentasi KOVO

Laga kedua final V-League 2024 antara Pink Spiders dan Red Sparks diwarnai kontroversi. Bertanding di Samsan World Gymnasium pada Rabu (2/4/2025), Red Sparks harus menelan kekalahan tipis 2-3 (25-23, 25-18, 23-25, 12-25, 12-15).

Hasil ini terasa pahit bagi Red Sparks karena mereka sempat unggul dua set lebih dulu. Bahkan, di set ketiga, kemenangan tampaknya sudah di depan mata. Red Sparks unggul 22-20, tetapi beberapa kesalahan membuat Pink Spiders berhasil menyamakan skor dan akhirnya membalikkan keadaan menjadi 25-23.

Baca Juga: Kim Yeon-kyung Bersinar di Laga Kedua, Kandidat MVP Partai Final

Momentum tersebut dimanfaatkan dengan baik oleh Pink Spiders. Di set keempat, mereka tampil dominan dan menang telak 25-12. Memasuki set penentu, Pink Spiders tetap tampil konsisten dan menutup pertandingan dengan skor 15-12.

Aroma Kontroversi Set Pertama

Dikutip dari Sportcorner.id, Jumat (4/4/2025) kemenangan Pink Spiders diwarnai aroma kontroversi yang terjadi di akhir set pertama, saat Red Sparks unggul 24-23. Saat itu, seorang pemain Pink Spiders melakukan pelanggaran ketika mengumpan bola di dekat net. Keputusan ini memicu perdebatan sengit antara pelatih Pink Spiders dan wasit.

Meski sempat meminta challenge ulang, keputusan tetap tidak berubah dan Red Sparks pun memenangkan set pertama 25-23. Dalam tayangan ulang, pelanggaran yang Lee Go-eun tidak terlihat jelas. Namun, ternyata satu tangannya melampaui net saat melakukan umpan sebelum bola dipukul oleh rekan setimnya.

Direktur Operasional KOVO, Kim Se-jin, bersama Komite Wasit, Park Ju-jeom, kemudian hadir dalam konferensi pers untuk memberikan penjelasan terkait insiden tersebut.

Baca Juga: Pelatih Ko Hee-jin Terpukul! Strategi Matang Red Sparks Kandas di Set Kelima

“Pada saat kejadian, salah satu tangan Lee Go-eun melewati net. Berdasarkan regulasi FIVB, yang menjadi poin sebagai pelanggaran bukanlah posisi bola, melainkan tangan pemain,” jelas Kim Se-jin.

“Jika kondisi ini mengganggu lawan, maka dianggap sebagai over the net. Dalam kasus ini, tangan setter Pink Spiders melewati net,” tambahnya.

Keputusan ini memicu protes keras dari pelatih Pink Spiders, Marcello Abondanza, dan pemain senior Kim Yeon-koung. Mereka mempertanyakan bagaimana mungkin satu tangan setter melewati net, sementara umpan biasanya dilakukan dengan kedua tangan.

“Namun, setelah meninjau kembali, hal itu memang benar terjadi,” tutup Kim Se-jin.

Noh Ran Tampil dengan Cedera Demi Red Sparks

Pelatih Red Sparks, Ko Hee-jin, mengungkapkan bahwa Noh Ran bisa bermain meskipun harus menahan rasa sakit yang luar biasa. Dan ia tidak memperlihatkannya, bahkan Noh Ran tetap tersenyum. Dan ini berarti ia tetap turun ke lapangan meski belum sepenuhnya pulih.

“Dia tidak berada dalam kondisi terbaiknya. Namun, ia tetap bermain karena merasa bertanggung jawab,” ujar Ko Hee-jin.

Ko Hee-jin juga menyampaikan permintaan maaf atas performa buruk timnya di pertandingan pertama, meskipun mereka mampu tampil lebih baik di laga kedua.

“Saya ingin meminta maaf karena kami tidak bisa memberikan permainan yang bagus di pertandingan pertama, tetapi hari ini kami tampil jauh lebih baik,” ujarnya.

Dengan hasil laga kedua final V-League ini, Pink Spiders unggul sementara 2-0 dalam seri parta final musim ini. Laga ketiga akan berlangsung pada Jumat (4/4/2025) di kandang Red Sparks, Chungmu Gymnasium.

Bagikan: