Transformasi luar biasa terjadi pada sosok Shan Linqian. Dari pemain cadangan yang hanya menyaksikan kemenangan timnya di Kejuaraan Voli Dunia U-21 tahun 2023 lalu.
Kini ia menjelma menjadi pilar utama China dalam upaya mempertahankan gelar juara dunia pada edisi 2025.
Sorotan penonton selalu tertuju saat Shan, middle blocker berusia 19 tahun dengan tinggi 1,94 meter, melompat tinggi dan memblok smash lawan dengan sempurna.
Tepuk tangan dan sorak gemuruh pun pecah, menandai peran vitalnya di lapangan.
“Dulu saya hanya belajar dari senior. Sekarang, tanggung jawab saya jauh lebih besar untuk membantu tim memenangkan pertandingan,” kata Shan kepada media, mencerminkan peralihan perannya yang signifikan.
Satu-satunya Sisa dari Generasi Emas 2023
Shan Linqian adalah satu-satunya anggota skuad juara dunia 2023 yang kembali memperkuat tim di turnamen 2025.
Dua tahun lalu di Meksiko, ia masih berstatus pemain termuda dan jarang turun ke lapangan.
Meski begitu, setiap momen yang ia lalui menjadi pelajaran berharga, mulai dari membaca serangan lawan, memahami ritme permainan, hingga membangun mental juara.
Kini, Shan bukan lagi pengamat dari bangku cadangan. Ia menjadi starter andalan, aktif memanggil set, mengatur blok, dan menjadi benteng pertama di jantung pertahanan China.
Pengalamannya menjadi penghubung antara generasi emas 2023 dan wajah-wajah baru yang tampil di edisi 2025.
“Gelar juara sebelumnya memberi kami kepercayaan diri ekstra. Itu menjadi motivasi besar bagi saya dan tim untuk melangkah lebih jauh,” ungkapnya.
BACA JUGA: Sakai Blazers Tantang Timnas Voli Putra Slovenia dalam Laga Uji Coba Jelang Kejuaraan Dunia
Start Sempurna di Kejuaraan Voli Dunia U-21 2025
China memulai perjalanan mereka di Kejuaraan Voli Dunia U-21 2025 dengan performa solid, menyapu bersih lima laga awal tanpa kekalahan.
Shan Linqian memainkan peran penting dalam menjaga kestabilan pertahanan dan membantu transisi serangan cepat yang menjadi ciri khas tim.
Pelatih kepala tim memuji kontribusinya bukan hanya dari sisi teknik, tetapi juga kepemimpinan di lapangan.
Shan kerap memberi arahan dan dukungan mental kepada rekan-rekannya yang baru pertama kali merasakan atmosfer turnamen sebesar ini.
Inspirasi dari Bintang Dunia
Meski dikenal garang di lapangan, Shan Linqian memiliki sisi personal yang tenang di luar pertandingan.
Ia mengisi waktu luang dengan fotografi dan traveling, berkeliling Tiongkok untuk mengabadikan keindahan alam dan budaya.
Dalam dunia voli, ia menjadikan Yan Ni, peraih medali emas Olimpiade Rio 2016, dan Zehra Gunes, middle blocker asal Turki yang terkenal dinamis, sebagai panutannya.
“Mereka adalah contoh bagaimana seorang middle blocker bisa menjadi pengubah permainan,” kata Shan.
BACA JUGA: Tim Voli Putri Jepang U-21 Melaju ke Perempat Final Usai Tumbangkan Kroasia 3-1 di Kejuaraan Dunia
Misi Pribadi: Meraih Gelar dengan Peran Utama
Perjalanan Shan Linqian Dari Pemain Cadangan Jadi Pilar Utama China tak hanya soal transformasi peran, tapi juga ambisi pribadi.
Ia ingin mengangkat trofi juara dunia bukan sekadar sebagai bagian dari tim, melainkan sebagai pemain inti yang berkontribusi penuh dalam kemenangan.
“Target saya jelas: memenangkan kejuaraan ini sebagai salah satu penggerak utama tim,” tegasnya.
Kisah Shan menjadi inspirasi bagi banyak pemain muda, bahwa kesabaran, kerja keras, dan belajar dari bangku cadangan bisa menjadi modal utaman.
Dan menjadi bekal untuk tampil sebagai pemimpin di panggung dunia seperti saat ini. Kini, bersama timnas China, ia bertekad menulis babak baru dalam sejarah voli putri U-21.