Gelaran FIVB Volleyball Women’s World Championship 2025 siap mencatat sejarah baru. Mulai 22 Agustus hingga 7 September, turnamen paling prestisius di dunia voli ini akan digelar di Thailand.
Empat kota tuan rumah di Negara Gajah Putih itu adalah di Bangkok, Nakhon Ratchasima, Phuket, dan Chiang Mai.
Edisi ke-20 ini istimewa karena hadir dengan format baru, dimana digelar setiap dua tahun sekali, bukan empat tahun.
Iven ini melibatkan 32 tim nasional untuk pertama kalinya. Artinya, semakin banyak negara punya kesempatan tampil di panggung terbesar bola voli putri dunia.
Sistemnya sederhana: delapan grup berisi empat tim. Hanya dua teratas dari tiap grup yang berhak melaju ke babak 16 besar.
Setelah itu, persaingan semakin ketat lewat fase gugur hingga perebutan medali pada 7 September di Bangkok.
BACA JUGA: Preview Pool B Kejuaraan Dunia Voli Putri 2025: Italia, Belgia, Kuba, dan Slovakia Berebut Dua Tiket
Di Pool A, empat tim siap unjuk gigi: Thailand, Belanda, Swedia, dan Mesir. Berikut ulasan kekuatan mereka.
Jadwal Pertandingan Pool A (Bangkok)
Tanggal | Pertandingan | Waktu Lokal |
---|---|---|
22 Agustus | Belgia vs Kuba | 17:00 |
22 Agustus | Italia vs Slovakia | 20:30 |
24 Agustus | Italia vs Kuba | 17:00 |
24 Agustus | Belgia vs Slovakia | 20:30 |
26 Agustus | Italia vs Belgia | 17:00 |
26 Agustus | Kuba vs Slovakia | 20:30 |
Thailand: Tuan Rumah dengan Harapan Tinggi
Bertindak sebagai tuan rumah, Thailand otomatis mengamankan tiket. Sejak debut di 1998, mereka hanya sekali absen (2006) dan hasil terbaiknya sejauh ini adalah finis di urutan ke-13 sebanyak empat kali.
Kini, tim peringkat 21 dunia itu membawa modal manis: gelar juara Asia. Di bawah arahan Kiattipong Radchatagriengkai, skuad ini mengandalkan kombinasi pengalaman dan semangat publik tuan rumah.
Pemain kunci termasuk setter Pornpun Guedpard, opposite Pimpichaya Kokram, kapten sekaligus outside hitter Ajcharaporn Kongyot, middle blocker Thatdao Nuekjang, serta libero tangguh Piyanut Pannoy.
Dengan dukungan penuh dari ribuan penonton Bangkok, Thailand menargetkan pencapaian terbaik sepanjang sejarah.
Belanda: Tradisi Panjang, Medali Masih Ditunggu
Belanda lolos ke Thailand berkat raihan perunggu di Kejuaraan Eropa 2023. Sejak pertama kali ikut pada 1956, Negeri Kincir Angin sudah 15 kali tampil.
Namun, medali masih enggan datang, hasil terbaik mereka adalah posisi keempat di Jepang 2018.
Saat ini, Belanda bertengger di peringkat 8 dunia. Tim asuhan pelatih asal Jerman, Felix Koslowski, masih diperkuat nama-nama berpengalaman seperti setter Britt Bongaerts dan outside hitter Marrit Jasper, dua sosok yang ikut membawa Belanda ke semifinal 2018.
Kapten Nika Daalderop akan jadi motor serangan bersama opposite muda berbakat Elles Dambrink dan middle blocker Eline Timmerman. Dengan komposisi ini, Belanda jelas jadi salah satu favorit kuat di Pool A.
Swedia: Debutan yang Siap Mengejutkan
Turnamen ini akan menandai debut Swedia di Kejuaraan Dunia. Mereka lolos lewat jalur ranking FIVB setelah performa impresif di level Eropa.
Dalam dua tahun terakhir, Swedia sukses meraih perak dan emas di European Golden League, plus tampil konsisten di FIVB Challenger Cup.
Peringkat 26 dunia ini memiliki senjata pamungkas: Isabelle Haak. Opposite bintang dunia ini sudah membuktikan diri di liga top Eropa dan akan jadi penentu utama.
Ia akan dibantu sang kakak, middle blocker Anna Haak, serta outside hitter Alexandra Lazić.
Di bawah arahan pelatih Italia Lorenzo Micelli, Swedia bisa saja menjadi kuda hitam yang mencuri perhatian di Bangkok.
BACA JUGA: Preview Pool D Kejuaraan Dunia Voli Putri 2025: Amerika, Ceko, Argentina, dan Slovenia Adu Kuat
Mesir: Comeback Setelah 19 Tahun
Mesir kembali ke pentas dunia setelah terakhir kali tampil pada 2006. Tiket didapat berkat posisi runner-up di Kejuaraan Afrika 2023.
Sebelumnya, hasil terbaik tim Afrika Utara ini adalah peringkat ke-16 pada 1990.
Kini menempati peringkat 51 dunia, Mesir datang dengan semangat baru. Kapten sekaligus outside hitter Nada Meawad, yang juga pernah tampil di Olimpiade Rio 2016 cabang voli pantai, akan jadi tumpuan.
Pemain penting lainnya termasuk libero Nada Walid, setter Dana Shawky, serta outside hitter Ayah Elnady.
Dengan racikan pelatih Emad Nawar, Mesir berharap bisa memberi kejutan meski statusnya underdog.
Pool A Panggung Adu Gengsi
Pool A akan menjadi arena menarik: Thailand berusaha pecahkan rekor, Belanda memburu medali pertama.
Sementara Swedia ingin bikin kejutan di debut sedangkan Mesir siap unjuk taring meski datang dari ranking bawah.
Satu hal pasti, dukungan fanatis penonton Bangkok akan menjadikan setiap laga di Pool A penuh energi dan drama.